Sering Diguyur Hujan dan Bangunan Lapuk, Ruang kelas SMPN 3 Munjungan Roboh

Sering Digiyur Hujan dan Bangunan Lapuk, Ruang kelas SMPN 3 Munjungan Roboh
banner 468x60

Sebulan lalu, ruang kelas di SMPN Satu Atap 1 Kampak ambrol. Kemarin (10/8) giliran satu ruang kelas SMPN 3 Munjungan yang ambruk. Diduga, musibah tersebut karena cuaca dan dipicu kondisi bangunan yang sudah termakan usia.

Sebagaimana dikutip dari Radar Tuungagung, ambruknya bangunan kelas tersebut diketahui sejak Selasa (9/8) malam hingga dini hari kemarin, ketika wilayah tersebut diguyur hujan. Dimungkinkan karena kondisinya telah lapuk, kayu penyangga genteng tidak kuat menahan derasnya air, ditambah terjangan angin yang kencang.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Tak ayal, hal tersebut membuat atap langsung ambruk. “Untung saja pada kejadian ini tidak ada korban, sebab robohnya atap itu diketahui sebelum jam masuk sekolah,” ungkap pelaksana tugas (Plt) Camat Munjungan Yusuf Widharto.

Dia melanjutkan, itu terjadi lantaran atap bangunan kelas tersebut baru diketahui ambruk ketika ada penjaga sekolah memulai aktivitasnya sekitar pukul 05.00. Dari situ, betapa kagetnya dia ketika melihat bangunan tersebut sudah roboh.

Padahal, sekitar tiga jam sebelumnya atau sekitar pukul 02.00 WIB, penjaga sekolah tersebut juga telah melakukan pengecekan, tapi atap ruang kelas tersebut belum roboh. “Jadi, robohnya atap ruang kelas itu terjadi antara pukul 02.00-03.00 WIB. Setelah mengetahui hal tersebut, penjaga sekolah langsung melapor,” katanya.

Kendati bangunan kelas ambruk, hal tersebut tidak mengganggu jalannya proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebab, proses KBM di ruang kelas yang biasanya digunakan siswa kelas VII A itu sudah dipindah, karena dianggap rawan dengan kondisi atap yang lapuk. Apalagi, ruang kelas tersebut berada dalam satu bangunan dengan kelas VII B dan ruang seni. Namun, kerusakan hanya terjadi pada satu ruangan sehingga dua ruangan lain masih aman.

Sementara itu, berdasarkan pengecekan petugas di lokasi, terlihat genting dan kayu penyangga atap ambruk ke lantai di dalam kelas. Ambruknya atap itu terlihat di hampir seluruh ruangan kelas. Karena dianggap berbahaya, pihak kepolisian juga telah memasang police line di sepanjang area kelas yang atapnya ambruk.

Akibat kejadian tersebut, pemerintah kecamatan dan pihak sekolah telah melapor ke disdikpora agar segera mendapat penanganan. “Berdasarkan informasi yang kami terima, sebenarnya perbaikan ruang kelas itu sudah dianggarkan tahun depan (2023), tapi sebelum diperbaiki ternyata sudah ambruk lebih dulu,” ucap pria yang saat ini masih menjabat sebagai Kabid Perdagangan Diskomidag Trenggalek ini

Akses Gratis tiap pekan, Majalah Memo digital, e-Book Memo dan e-Course Memo Talenta , via Group WA Klikdisini, atau TELEGRAM Klikdisini

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *